RUBELLA

Saat ini pemerintah lagi gencar memperkenalkan tentang program imunisasi MR. Akan tetapi, perbedaan pendapat dan tanggapan yang diberikan oleh masyarakat mengenai program ini juga berbeda – beda. Oleh karena itu, artikel kali ini akan sedikit membahas tentang penyakit Rubella dan Vaksin rubella. Berikut iklan yang sedang digencarkan oleh pemerintah : 
 

Sayangnya, iklan tersebut tidak direspon dengan baik oleh beberapa masyarakat. Hal ini terlihat dari adanya segilintir pihak yang mengembuskan berita negatif tentang imunisasi, termasuk PROGRAM IMUNISASI MR (Measles dan Rubella) yang kini tengah digulirkan pemerintah. Sontak saja hal itu membuat sebagian orangtua jadi ragu mengizinkan anaknya mendapat imunisasi. Mungkin sebagian dari kita juga menjadi khawatir, bukan ? 
Berikut ada beberapa kasus yang telah dipublikasikan di media :
Beberapa waktu lalu, media sosial dikejutkan dengan pemberitaan seorang siswi SMP di Demak, Jawa Tengah yang terpaksa dibawa ke rumah sakit setelah diimunisasi MR (Measles Rubella). Akan tetapi, Ketua Komnas Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (PP KIPI), Hindra Irawan Satari menuturkan, pelajar tersebut sakit bukan akibat dari vaksin. Hal ini telah diberitakan oleh CNN Indonesia pada 15 Agustus 2017 dengan judul Kemenkes : Siswi Lumpuh Pasca Imunisasi BUKAN Akibat Vaksin.
Selanjutnya, Kajian Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari Blitar. Seorang An. MAD, laki-laki, 4 tahun. Berdasarkan hasil investigasi dan analisis KOMNAS PP-KIPI dan KOMDA PP-KIPI provinsi Jawa Timur, disimpulkan anak mengalami radang otak disertai diare dan dehidrasi (kekurangan cairan). Radang otak dapat disebabkan oleh virus lain karena masa dari saat diimunisasi sampai gejala klinis tidak sesuai dengan virus campak maupun rubella. Menurut klasifikasi WHO 2014, KIPI yang terjadi pada anak MAD tidak berhubungan dengan imunisasi MR (koinsiden). 
Disini hanya akan dibahas tentang rubella (campak jerman) karena measles (campak) sudah sering dibahas. 

RUBELLA
Rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus Rubella merupakan Virus RNA, Golongan Togavirus, Jenis Rubivirus. Virus ini dapat melewati sawar plasenta. Selain itu, virus rubella dapat menular pada 7 hari sebelum sampai 7 hari setelah timbulnya ruam. 



Bagaimana Gejala dan Tanda Rubella ? 


Agar mudah diingat, ini ada jembatan keledai gejala dan tanda rubella.  

Bagaimana Perbedaan Gejala Rubella dengan campak biasa ? 
 

Meskipun gejala rubella ringan, namun yang harus diwaspadai adalah dampak lain dari rubella karena rubella pada wanita hamil trimester pertama dapat menyebabkan Congenital Rubella Syndrome (CRS) . Bentuk kelainan pada CRS yaitu : 

























 





Bagaimana Insiden Kejadian Rubella di Indonesia ?
Epidemiologi

Insiden kejadian Rubella sebelum imunisasi adalah 0,1 – 0,2 / 1000 kelahiran hidup. 


Estimasi Kasus Campak Dan Rubella Di Indonesia Pada Tahun 2010 – 2015. 




Apakah ada obat untuk Rubella ? 
Tatalaksana

Obat yang diberikan hanya lah obat simptomatis (sesuai gejala), misal ada demam, maka diberikan obat demam seperti paracetamol. Tidak ada pengobatan untuk penyakit rubella, namun penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian VAKSIN RUBELLA.  

Sumber :
depkes.com
WHO 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

VAKSIN MR, MEASLES DAN RUBELLA

MANFAAT TIDUR, KESEHATAN DAN AGAMA ?